JARINGAN 4G LTE
Nama Kelompok :
1. Ai Nenden Triana
2. Ghina Maulidania
3. Milla Hanim Hidayati
Pengenalan
4G LTE
4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G. Nama resmi
dari teknologi 4G ini menurut IEEE (Institute
of Electrical and Electronics Engineers) adalah ’3G and beyond’. Sebelum 4G, High-Speed
Downlink Packet Access (HSDPA) yang kadangkala disebut sebagai teknologi
3,5G telah dikembangkan oleh WCDMA sama seperti EV-DO mengembangkan CDMA2000.
HSDPA adalah sebuah protokol telepon genggam yang memberikan jalur evolusi
untuk jaringan Universal Mobile
Telecommunications System (UMTS) yang akan dapat memberikan kapasitas data
yang lebih besar (sampai 14,4 Mbit/detik arah turun). Sistem 4G akan dapat
menyediakan solusi IP yang komprehensif dimana suara, data, dan arus multimedia
dapat sampai kepada pengguna kapan saja dan dimana saja, pada rata-rata data
lebih tinggi dari generasi sebelumnya.
LTE (Long Term
Evolution) dibangun dengan tujuan untuk peningkatan efisiensi, peningkatan
layanan, pemanfaatan spectrum lain
dan integrasi yang lebih baik. Hasil LTE ini adalah berupa evolusi release 8
dari UMTS standard termasuk modifikasi dari sistem UMTS. LTE ini menjadi
evolusi lanjutan dari 3G dan akan dikenal sebagai 4G yang nanti akan jauh lebih
efisien dan simpel. LTE mampu melakukan Download dan Upload dari telelpon
selular dengan kecepatan ratusan Mbps. LTE dipersiapkan untuk format jaringan
selular masa depan.
Prosedur Dasar
Perangkat LTE yang cenderung lebih data sentris
akan memulai pencarian jaringan yang sesuai terdahulu. Jika perangkat tidak
menemukan cell LTE maka perangkat akan menggunakan teknologi cell UMTS dan GSM.
Setelah perangkat mobile informasi untuk untuk bisa mengakses jaringan
terpenuhi, maka perangkat akan melakukan prosedur attach. Prosedur attach
memberikan alamat IP dan perangkat mobile mulai bisa mengirim dan menerima data
dari jaringan. Pada teknologi GSM dan UMTS perangkat bisa tersambung dengan
jaringan tanpa alamat IP, namun pada teknologi LTE perangkat harus memiliki
alamat IP agar tersambung dengan jaringan.
Jaringan Telepon
Seperti yang
sudah diungkapkan sebelumnya LTE menggunakan jaringan all-IP. Sedangkan telepon
pada GSM dan UMTS menggunakan circuit switching. Dengan pengadopsian teknologi
LTE, maka para operator harus merencanakan ulang jaringan telepon mereka.
Munculah tiga pendekatan yang dapat digunakan:
- CSFB (Circuit Switched Fallback): Pada pendekatan ini, LTE hanya menyediakan servis data dan ketika telepon dilakukan atau diterima maka akan kembali menggunakan circuit switching. Kerugian yang didapatkan adalah pengaturan telepon mengambil waktu yang lebih lama.
- SVLTE (Simultaneous Voice and LTE): Pada pendekatan ini ponsel bekerja sebagai LTE dan circuit switching secara bersamaan. Kekurangan pada pendekatan ini adalah ponsel cenderung memiliki harga mahal dan menggunakan konsumsi tenaga yang tinggi.
- VoLTE (Voice over LTE): Pendekatan ini berbasis pada IP multimedia subsistem, yang bertujuan menyokong akses telepon dan multimedia melalui terminal nirkabel.
Selain ketiga
pendekatan diatas, terdapat alternatif lain yang tidak diinisiasikan oleh
operator yaitu , Over-the-top-content servis , menggunakan aplikasi seperti skype dan google
talk untu menyediakan servis telepon bagi LTE. Walupun begitu sekarang dan
beberapa masa kedapan, servis telepon masih menjadi pemasukan utama bagi
operator mobile. Maka menggantungkan servis telepon LTE sepenuhnya pada OTT,
merupakan suatu tindakan yang tidak akan menerima banyak dukungan dari industri
telekomunikasi.
Teknologi LTE
dan layanannya
- Teknologi LTE secara teoritis menawarkan kecepatan downlink hingga 300 Mbps dan Uplink 75 Mbps.
- LTE menggunakan Orthogonal Frequency Division Mutiplexing (OFDM) yang mentransmisikan data melalui banyak operator spektrum radio yang masing-masing sebesar 180 KHz. OFDM melakukan transmisi dengan cara membagi aliran data menjadi banyak aliran-aliran yang lebih lambat yang kemudian ditransmisikan secara serentak. Dengan menggunakan OFDM memperekecil kemungkinan terjadinya efek multi path.
- Meningkatakan kecepatan transmisi secara keseluruhan, kanal transmisi yang digunakan LTE diperbesar dengan cara meningkatan kuantitas jumlah operator spectrum radio tanpa mengganti parameter channel spectrum radio itu sendiri. LTE harus bisa beradaptasi sesuai jumlah bandwith yang tersedia.
- LTE mengadopsi pendekatan all-IP. Menggunakan arsitektur jaringan all-IP ini menyederhanakan rancangan dan implementasi dari antar muka LTE, jaringan radio dan jaringan inti, hingga memungkinkan industri wireless untuk beroprasi layaknya fixed-line network.
- Agar menjadi universal, perangkat mobile yang berbasis LTE harus juga mampu menyokong GSM, GPRS, EDGE dan UMTS. Jika dilihat dari sisi jaringan, antar muka dan protocol di tempatkan di tempat yang memungkinkan terjadinya perpindahan data selancar mungkin jika pengguna berpindah tempat ke daerah yang memiliki teknologi antar muka yang berbeda.
Perkembangan Jaringan Broadband
1. GPRS (Global Package Radio Service)
2. EDGE (Meningkatkan tarif data for Global Evolution)
3. Teknologi 3G (Third-Generation Technology)
4. HSDPA (High-Speed Downlink Packet Access)
5. Kecepatan Tinggi Uplink Packet Access (HSUPA)
6. High-Speed Packet Access (HSPA)
7. High Speed Packet Access + (HSPA +)
8. Evolution Data Optimized (EV-DO)
2. EDGE (Meningkatkan tarif data for Global Evolution)
3. Teknologi 3G (Third-Generation Technology)
4. HSDPA (High-Speed Downlink Packet Access)
5. Kecepatan Tinggi Uplink Packet Access (HSUPA)
6. High-Speed Packet Access (HSPA)
7. High Speed Packet Access + (HSPA +)
8. Evolution Data Optimized (EV-DO)
Kecepatan LTE
Kecepatan
maksimum LTE bisa mencapai 299.6Mbps untuk mengunduh dan 75.4Mbps untuk
mengunggah. Namun, operator seluler yang telah menyediakan jaringan ini, masih
membatasi kapasitas dan kecepatan untuk pelanggannya. Pemerintahan di suatu
negara juga punya cara yang berbeda mengatur pengalokasian rentang pita
frekuensi.
Kelebihan
Teknologi 4G LTE
a. Tingkat download sampai dengan 299.6 Mbis/s dan
tingkat upload hingga 75.5 Mbis/s
tergantung pada kategori perangkat yang digunakan.
tergantung pada kategori perangkat yang digunakan.
b. Peningkatan dukungan untuk mobilitas, sebagai contoh
dukungan untuk terminal bergerak
hingga 350km/jam atau 500 km/jam tergantung pita frekuensi.
hingga 350km/jam atau 500 km/jam tergantung pita frekuensi.
c. Dukungan untuk semua gelombang frekuensi yang saat ini
digunakan oleh sistem IMT dan
ITU-R.
ITU-R.
d. Di daerah kota dan perkotaan, frekuensi band yang
lebih tinggi (seperti 2.6 GHz di Uni Eropa)
digunakan untuk mendukung kecepatan tinggi mobile broadband.
digunakan untuk mendukung kecepatan tinggi mobile broadband.
e. Dukungan untuk MBSFN (Multicast Broadcast Single
Frequency Network). Fitur ini dapat
memberikan layanan seperti Mobile TV menggunakan infrastruktur LTE, dan merupakan
pesaing untuk layanan DVB-H berbasis siaran TV.
memberikan layanan seperti Mobile TV menggunakan infrastruktur LTE, dan merupakan
pesaing untuk layanan DVB-H berbasis siaran TV.
Kekurangan
Teknologi 4G LTE
Kekurangan yang
dimiliki oleh teknologi LTE antara lain adalah biaya untuk infrastruktur
jaringan baru relatif mahal. Selain itu jika jaringan harus diperbaharui maka
peralatan baru harus diinstal.
Selain itu
teknologi LTE menggunakan MIMO (Multiple Input Multiple Output), teknologi yang
memerlukan antena tambahan pada pancaran pangakalan jaringan untuk transmisi
data. Sebagai akibatnya jika terjadi pembaharuan jaringan maka pengguna perlu
memebeli mobile device baru guna mengguna infrastruktur jaringan yang baru.
Kesimpulan
LTE merupakan
teknologi jaringan broadband tercepat dan paling baru saat ini. Di Indonesia
teknologi ini sedang dikembangkan dan dicoba oleh salah satu provider di
indonesia, diharapkan teknologi ini cepat terealisasikan mengingat jaringan
broadband di indonesia masih tergolong lambat, Namun teknologi ini tidak murah
karena memerlukan infrastruktur yang memadai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar