Motion
Capture
Motion capture system adalah
terminologi yang digunakan untuk mendeskripsikan proses dari perekaman dan
penterjemahan gerakan menjadi model digital. Motion capture system ini
digunakan pada bidang animasi, medis, simulasi (augmented reality), olahraga,
entertaiment, analisa gerakan dan lain sebagainya. Metode input yang
digunakan pada teknik motion capture bervariasi, antara lain electromechanic,
acoustic, electromagnetic, and optic.
Metode yang paling populer adalah
metode optic, karena lebih tahan terhadap gangguan dan gerakan subjek lebih
mudah dibanding metode lain. Pada penelitian ini dilakukan perancangan motion
capture system input optik untuk bipedal trajectory planning dengan kamera umum
yang low cost. Marker berwarna merah digunakan sebagai penanda gerakan yang
dipasang pada enam posisi right sagital plane, yaitu body, hip, knee, ankle,
heel dan toe. Image berwarna yang ditangkap kamera dinormalisasi dan difilter
untuk menghasilkan image biner. Nilai-nilai ketiga sudut (hip,knee dan ankle)
ditentukan koordinatnya berdasarkan posisi marker yang dideteksi menggunakan
persamaan geometrik. Setiap nilai sudut yang diukur dikalibrasi menggunakan
manual geometric dan error perhitungan sudutnya adalah 1.6%. Gerakan berjalan
satu cycle ditangkap oleh kamera selama 1,25 milidetik dan data sudut hip, knee
dan ankle digunakan untuk perancangan robot trajectory planning saat berjalan.
Tiga subjek digunakan pada pengujian sistem, dengan melakukan gerakan berjalan
satu cycle masing-masing sepuluh kali. Setelah tigapuluh kali percobaan
terdapat tiga error sudut yang dihasilkan yang disebabkan oleh jumlah marker
yang terdeteksi kamera hanya lima marker. Marker yang tidak terdeteksi terjadi
pada knee saat gerakan berjalan yang cepat. Metode ini diharapkan dapat
dikembangkan pada pengukuran joint movement pada plane yang berbeda (frontal
dan transversal).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar