MAKALAH
CLOUD COMPUTING
MATA KULIAH : JARINGAN KOMPUTER LANJUT
MATERI : CLOUD COMPUTING
(TUGAS V-CLASS)
JURUSAN : TEKNIK INFORMATIKA
NAMA : MILLA HANIM HIDAYATI
NPM : 54411490
KELAS : 4IA18
BAB I
PENDAHULUAN
Pengertian Cloud Computing
Komputasi Awan (atau Cloud Computing) merupakan salah satu tren IT
ditahun-tahun ini. Layanan Cloud Computing semakin banyak, dan mulai
diadopsi sebagian perusahaan termasuk di Indonesia. Penyedia jasanya
juga semakin mudah ditemukan, seperti Microsoft Cloud, Google, Sales
Force atau di Indonesia, seperti Telkom Cloud, BizNet, Metrodata, dan
lain-lain.
Komputasi awan memerlukan dukungan perangkat server yang kuat, stabil
dengan performa meyakinkan. Dan jajaran produk Rainer mendukung seluruh
fungsi Cloud Computing tanpa kendala.
BAB II
PEMBAHASAN
Apa itu Cloud Computing ?
Cloud Computing merupakan layanan jasa TI yang dilakukan oleh perusahaan
lain; dimana pengguna layanan tidak perlu menyiapkan perangkat atau
infrastruktur sendiri karena sudah disiapkan perusahaan tsb. Cloud
merupakan layanan berbasis internet, jadi seluruh kebutuhan pengguna
akan dilayani melalui koneksi internet. Kenapa disebut sebagai
“komputasi awan”, karena pengguna menjalankan kebutuhan mereka diluar
perusahaan sendiri dan digambarkan seolah-olah disimpan diawan.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan XYZ bisa menggunakan jasa perusahaan
BizNet untuk menyediakan beragam layanan cloud, mulai dari aplikasi
enterprise, penyimpanan data (database), office, finance, dan lain-lain.
Seluruh layanan ini berjalan diatas internet, jadi personel perusahaan
XYZ mengaksesnya masing-masing menggunakan koneksi internet.
Cloud Computing sebetulnya sudah kita kenal sejak dulu. Ketika
menggunakan webmail seperti Yahoo, Gmail atau Hotmail, sebetulnya kita
telah menjalankan fungsi Cloud Computing. Begitupula saat menggunakan
Social Media seperti Facebook, Twitter atau Rapidshare. Intinya seluruh
data dan aplikasi yang kita butuhkan berjalan ditempat lain melalui
koneksi internet.
Kelebihan cloud computing :
1. Lebih murah, karena kita tidak perlu menyediakan infrastruktur & SDM TI sendiri.
2. Lebih reliabel, karena data dan apikasi kita dijaga oleh layanan tanpa henti 24×7.
3. Lebih efisien, karena kita bisa memilih layanan yang kita butuhkan dan membayar sesuai dengan biaya layanan itu saja.
4. Lebih kompatibel, karena dapat diakses dimana saja asal ada koneksi internet.
5. Lebih aman, karena seluruh data disimpan dalam sebuah server terpusat yang memiliki fungsi backup.
6. Lebih sederhana, karena kita tidak memerlukan pemahaman sistem TI.
Kekurangan cloud computing :
1. service level, artinya kemungkinan service performance yang
kurang konsisten dari provider. Inkonsistensi cloud provider ini
meliputi, data protection dan data recovery,
2. privacy, yang berarti adanya resiko data user akan diakses oleh orang lain karena hosting dilakukan secara bersama-sama,
3. compliance, yang mengacu pada resiko adanya penyimpangan level
compliance dari provider terhadap regulasi yang diterapkan oleh user,
4. data ownership mengacu pada resiko kehilangan kepemilikan data begitu data disimpan dalam cloud,
5. data mobility, yang mengacu pada kemungkinan share data antar
cloud service dan cara memperoleh kembali data jika suatu saat user
melakukan proses terminasi terhadap layanan cloud Computing.
Perbedaan fungsi Cloud :
• Public Cloud merupakan layanan yg diperuntukkan secara umum dan
biasanya bersifat gratis. Contohnya : Facebook, Yahoo Mail atau DropBox.
• Private Cloud merupakan layanan yang dioperasikan hanya untuk sebuah organisasi tertentu. Contohnya : Telkom Cloud, BizNet
• Hybrid Cloud merupakan komposisi campuran layanan cloud. Entitas
tetap berdiri sendiri, tapi dihubungkan oleh teknologi yg memungkinkan
portabilitas data & aplikasi antar cloud.
Perbedaan Layanan Cloud :
• SaaS (Software as a Service), dimana user dapat memanfaatkan
aplikasi tertentu di Cloud -umumnya dengan cara berlangganan. Misalnya :
software sales di salesforce.com, Yahoo Premium di Yahoo, LotusLive! atau Microsoft Office 365.
• PaaS (Platform as a Service) adalah layanan yang menyediakan modul
siap pakai; yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi, berjalan diatas
platform tersebut. Misalnya : Pengembangan game di Facebook, Google
Android, Apple i-Tunes, dsb.
• IaaS (Infrastructure a Service) adalah layanan yang “menyewakan”
sumberdaya teknologi informasi dasar, yang meliputi media penyimpanan,
processing power, memory, sistem operasi, kapasitas jaringan dll, yang
digunakan untuk menjalankan aplikasi.
Syarat sebuah server yang cocok untuk Cloud Computing :
1. Memiliki kemampuan virtualisas
Virtualisasi merupakan kemampuan untuk menjalankan beberapa server
secara virtual disebuah perangkat server utama. Server Virtual bisa
dijalankan menggunakan fitur dan aplikasi khusus, misalnya VMWare atau
ProxMox. Dengan server virtual, user tidak perlu membeli banyak server
untuk menjalankan fungsi server berbeda, misalnya web server, database
server, FTP server, dsb. Virtualisasi mutlak diperlukan cloud computing,
agar dapat melayani user dengan beragam platform software.
2. Menggunakan arsitektur & komponen orisinal server
Server cloud computing haruslah sebuah “server orisinil”, yaitu sebuah
perangkat yang memiliki arsitektur dan komponen server sesungguhnya. Hal
ini penting dilakukan karena layanan cloud harus mampu bekerja tanpa
henti (24-jam x 7-hari), mampu menangani request pekerjaan dalam jumlah
banyak dan bisa menangani data dalam kapasitas besar. Beberapa komponen
penting yang harus memiliki teknologi server, seperti : Processor,
Motherboard, Hard Disk dan Power Supply.
3. Menggunakan Motherboard server dengan dual-LAN port kemampuan Gigabit Ethernet
Walau tampak sederhana, tapi sebuah server orisinal haruslah menggunakan
dual LAN port untuk memisahkan protokol internet pada fungsi server
berbeda. Server “non-orisinal” umumnya menggunakan single LAN port
seperti sebuah PC Desktop.
4. Memiliki kemampuan scale-out
Scale-out adalah kemampuan unik server yang membedakannya dengan
perangkat komputer lain. Scale-out adalah fungsi dimana sebuah unit
server dapat ditambah jumlahnya, yang digunakan secara bersamaan. Itu
mirip seperti kita membangun rumah, yang ditambah ruangan atau tingkat
bangunanannya. Dalam arsitektur server, penambahan jumlah server bisa
dalam sebuah tumpukan (stack, rackmount atau blade) atau dihubungkan
secara standar saja.
Sistem Security Cloud Computing
Sebelum layanan Cloud computing menjadi begitu diinginkan, pelanggan
harus merasa aman dengan informasi yang mereka transfer. Pada jurnal
tersebut dijelaskan model pertama yang menjelaskan (model privasi)
dengan mengimplementasikan secara ekonomi efisien metode sedangkan
intrusi CP sistem deteksi memfokuskan upaya lebih terhadap pencegahan
serangan. Ketika merancang sebuah skema keamanan untuk layanan Cloud
computing, ada yang mendasari dilema dimana keamanan tidak bisa datang
pada biaya aspek yang diinginkan seperti kecepatan data atau
keterjangkauan. untuk mengatasi dilema ini, beberapa skema keamanan
seperti sistem Reputasi Dirichlet memungkinkan pengguna untuk mengontrol
tingkat keamanan yang besar.
Tabel Kelebihan dari strategi keamanan Cloud computing
Privacy Menyediakan enkripsi yang sangat kuat dari informasi
Model Pengguna dapat dengan mudah menyesuaikan parameter keamanan mereka
Menyediakan metode yang terorganisir yang dapat diimplementasikan dengan mudah
CP Intrusion Melindungi terhadap berbagai skema intrusi
Detection Memberikan pencegahan yang sangat baik dari serangan
Dirichlet Menyediakan sistem canggih checks and balances
Reputation Menghindari kemampuan bagi penyerang untuk beradaptasi
Menyediakan banyak kontrol pengguna
Anonymous Paling cocok untuk jarak kecil, sehingga pengguna baik tersembunyi dari penyerang
Bonus Point Hadiah Kredit memberikan insentif bagi pengguna untuk berpartisipasi
Network Menyediakan kebingungan penyerang
Slicing Menghemat bandwidth jaringan
kecepatan data yang cepat mudah dicapai
Tabel Kekurangan dari strategi keamanan Cloud computing
Privacy Kesalahan dan bug yang sulit untuk menemukan dan memperbaiki
Model Layanan dapat menjadi macet dengan mengalihkan informasi
Sistem hanya preventif, sehingga tidak melindungi terhadap penyerang agresif
CP Intrusion Harus diperbarui sering membingungkan penyerang
Detection Mei keliru mendeteksi dan menghentikan tidak mengganggu informasi
Dirichlet Mengandalkan strategi rumit yang sulit untuk menerapkan
Reputation Pengguna kepercayaan hasil kerentanan terhadap pelanggan menipu
Kinerja adalah semata-mata tergantung pada partisipasi pengguna
Anonymous Data kecepatan secara drastis dikurangi
Bonus Point Memberikan perlindungan intrusi kecil
Network Karena struktur relay, perlindungan tidak dapat diandalkan
Slicing Dapat menjadi mahal jika diimplementasikan dalam jaringan yang besar
Implementasi CLOUD COMPUTING
Bidang Kedokteran
Cloud computing sebagai teknologi baru dalam dunia komputasi
merupakan salah satu teknologi yang bermanfaat di berbagai aspek
kebutuhan kehidupan. Walaupun cloud computing atau komputasi awan
termasuk hal yang baru di lingkungan Indonesia, namun pemanfaatannya
saat ini cukup baik di terima masyarakat. Diperlukan pembelajaran yang
cukup agar masyarakat Indonesia dapat terbiasa untuk memanfaatkan
teknologi ini. Salah satu hal yang mungkin menjadi kekhawatiran dari
teknologi komputasi awan adalah tingkat kemanan data, dan hal itulah
yang saat ini menjadi permasalahan umum pada teknologi ini.
Sebuah data pada cloud computing dapat dipastikan aman karena ada aturan
yang mengharuskan setiap penyelenggara layanan Cloud Computing untuk
patuh terhadap regulasi dan aturan yang terkait. Sebagai contoh, ISO
27002 yang merupakan standar praktik terbaik pada keamanan informasi
yang bisa juga digunakan untuk menilai tingkat keamanan di suatu
penyedia jasa layanan Cloud Computing. Selain kekhawatiran akan faktor
keamanan, privasi juga menjadi isu yang menjadi perhatian Microsoft.
Dalam komputasi awan hal yang menjadi keuntungan utama dari komputasi
awan adalah kita bisa menyewa kemampuan komputasi tersebut sesuai dengan
kebutuhan. Tidak ada kebutuhan bagi kita untuk membeli dan memasang
komputer/server sendiri. Dan hal ini yang akan menguntungkan user dengan
tidak membutuhkan biaya untuk membeli server sendiri. Maka otomatis
user akan menghemat budget dan memproteksi data – data pentingnya.
Dalam bidang kedokteran manfaat teknologi ini cloud computing di
Indonesia juga diperlukan penggunaan teknologi yang memadai termasuk
juga teknologi informasi berbasis cloud computing. Seperti halnya
pengembangan “Telemedicine”, yakni pelayanan di bidang kesehatan jarak
jauh. Ini berarti bahwa layanan pengobatan yang mencakup semua bentuk
pengobatan yang memanfaatkan media, dimana pasien dan dokter dapat
berkomunikasi jarak jauh. Baik menggunakan telepon seluler, telepon
rumah, internet dan sebagainya. Telemedicine juga didefinisikan sebagai
transfer data medis elektronik dari satu lokasi ke lokasi lainnya via
online.
Telemedicine dapat dikatakan sebagai alat yang dapat membantu banyak
orang dengan beragam masalah kesehatan. Sangat banyak manfaat yang
ditawarkan dalam penggunaan Telemedicine, seperti halnya efektivitas
waktu, biaya dan tenaga, artinya pasien tidak perlu untuk jauh-jauh
datang ke rumah sakit yang menghabiskan banyak waktunya di perjalanan,
biaya bahan bakar, dan fisik bertahan di tengah-tengah kemacetan untuk
berkonsultasi masalah kesehatan dengan dokter, cukup dengan memanfaat
teknologi informasi seperti halnya email atau bahkan video conference
dan lain sebagainya.
Adapun manfaat lain yang ditawarkan yakni mengatasi persebaran tenaga
medis atau ahli kesehatan, dokter yang sudah professional yang
persebarannya tidak merata disetiap daerah yang ada di Indonesia.
Intinya, dengan Telemedicine, pasien dapat berkonsultasi dan melakukan
pengobatan jarak jauh denga dokter ahli yang ia percayai mampu untuk
membantu permasalahannya.
Disisi lain dengan penggunaan Telemedicine ini juga tidak akan menutup
kemungkinan untuk menimbulkan resiko seperti halnya cyber crime.
Misalnya, penggunaan Telemedicine ini dijadikan sebagai kedok penipuan
yang nantinya dapat merugikan pihak lain. Namun hal-hal semacam ini
dapat sedikit ditekan dengan penggunaan security bagi semua pemakai jasa
cloud computing.
Bidang Pemerintahan dan Diagram Konseptualnya
Cloud Computing dalam pemerintahan (E-Goverment) dapat mendongkrak
kinerja khususnya dalam bidang pemerintahan. E-Goverment dapat membantu
para staff di bidang pemerintahan untuk memberikan pelayanan yang lebih
baik ke masyarakat. Pemerintah dalam negara Indonesia telah menggunakan
cloud computing. Contoh pertama yaitu sebagai penyediaan sumber
informasi.
Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah menyediakan
layanan Cloud Computing sebagai layanan jasa alih daya pengelolaan TIK
untuk instansi pemerintah. Layanan ini bertujuan untuk dapat mewujudkan
percepatan e-government, karena memungkinkan pengguna pemerintah
berkonsentrasi dalam memberikan layanan dan tidak dipusingkan dengan
konfigurasi maupun pemeliharan perangkat teknologi informasi.
Selain itu instansi pemerintah seperti Badan Pengawas Tenaga Nuklir dan
Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) juga sudah menggunakan
teknologi ini. Dengan demikian, berdasarkan kalkulasi Balai Ipteknet
penggunaan layanan jasa komputasi awan dapat menghemat biaya hampir 50%
dibanding dengan menyiapkan infrastruktur dan SDM sendiri yang mencapai
ratusan juta rupiah.
Keamanan sistem menjadi prioritas utama layanan Cloud Computing yang
dilengkapi firewall, VPN dan Security Operating Centre (SOC) yang
merupakan software canggih untuk melakukan pemantauan dan penyaringan
deteksi dini terhadap seluruh paket yang melewati jaringan. Sehingga
ketika terjadi gangguan dan serangan bisa dilakukan tindak lanjut dan
pembenahan.
Teknologi Cloud Computing dapat memudahkan untuk sharing informasi dan
pertukaran dokumen. Keuntungan lain, UKM dan Koperasi dapat menurunkan
biaya investasi dan operasional IT, keragamannya pun sudah ada serta
transparansi dan peningkatkan bisnis koperasi maupun UKM dengan
kemudahan teknologi yang ada. Kunci dari infrastruktur untuk cloud
computing adalah media penyimpanan dan metode komputasi untuk data yang
berskala besar.
Keuntungan dengan menggunakan cloud computing adalah sebagai berikut :
• Mengurangi resiko pada insfrastructure
• Dana yang rendah
• Peningkatan kecepatan inovasi
• Mengurangi waktu running aplikasi dan waktu respon
• Biaya yang relatif terjangkau
• Layanan publik yang lebih baik dengan cara penyediaan informasi yang lebih cepat kepada masyarakat.
• Mendapatkan informasi lebih terkait dengan masyarakat umumnya. Hal
ini diperoleh lewat analisis mendalam terhadap database yang ada.
Bidang telekomunikasi
Implementasi cloud computing pada telekomunikasi yaitu dengan
menyediakan layanan system informasi yang terpusat, dengan artian
data-data yang tersebar di berbagai daerah dapat dikelola dan dipantau
oleh pusat data. Salah satu contohnya pada Perusahaan Telkom, dengan
cloud computing telekomunikasi dengan menyediakan jasa telepon tetap
kabel (fixed wireline), jasa telepon tetap nirkabel (fixed wireless),
jasa telepon bergerak (mobile service), data/internet serta jasa
multimedia lainnya. Mereka menggunakan cloud computing dengan
memanfaatkan layanan internet dengan menggunakan pusat server yang
bersifat virtual dengan tujuan memelihara data dan aplikasi.
Disamping keuntungan dari fleksibilitas, kinerja tinggi dan solusi
menghemat biaya dari cloud computing, timbul isu yang menarik tentang
bagaimana dengan keamanan informasi yang disimpan di data center milik
penyedia layanan cloud computing. Dimensi keamanan data itu sendiri
terdiri dariconfidentiality, integrity dan avaliability. Karena
berdasarkan salah satu dimensi keamanan data yaituAvailability, cloud
computing menaruh semua data dari client dalam satu wadah yaitu data
center milik penyelenggara layanan cloud computing untuk memudahkan
manajemen namun menimbulkan tindakan ini menimbulkan resiko yang cukup
besar bagi keamanan informasi karena jika terjadi hardware failurepada
data center tersebut maka data yang tersimpan pada data center tersebut
akan tidak dapat di akses atau tidak available lagi.
Gambar diatas merupakan Diagram Conseptual Computing
Bisnis UKM
1. Cloud dan virtualisasi
Virtualisasi merupakan langkah pertama menuju cloud. Jika infrastruktur
Anda masih dalam format silo-silo tradisionil, beralihlah ke
virtualisasi dulu. Dengan virtualisasi, implementasicloud akan dapat
mengurangi setengah kebutuhan storage dan menghasilkan dua kali lipat
utilisasi storage, dengan begitu meningkatkan penghematan atas hardware,
tenaga listrik dan perawatan.
2. Kesempatan berinovasi
Dalam perjalanan Anda menuju cloud, luangkan waktu untuk mengeksplorasi
inovasi teknologi storage yang dapat meningkatkan efisiensi lebih jauh.
Arsitektur unified storage, deduplikasi atas data primer di lingkungan
virtualisasi, thin provisioning, dan otomasi berbasis policy dapat
membantu menciptakan pondasi cloud yang kuat.
3. Pastikan TI tetap berjalan 24 jam sehari
Kondisi bisnis saat ini menuntut infrastruktur yang berjalan non-stop
dan cloud merupakan platform yang sempurna untuk mewujudkan hal itu.
Untuk menjaga agar cloud Anda berjalan 24 jam terus menerus, Anda harus
memastikan bahwa data dan aplikasi dapat dipindahkan secara dinamis ke
seluruh lingkungan cloud.
Hal ini penting untuk melakukan failover secara instan dalam situasi
disaster recovery, dan agar para administrator dapat melakukan
maintenance tanpa gangguan. Lingkungan cloudyang sukses harus dapat
memberikan fleksibilitas kepada para administrator untuk dapat
menyeimbangkan beban kerja sebagaimana kebutuhan bisnis berubah.
4. Menyeimbangkan kecepatan dengan efisiensi
Persyaratan penting untuk bertransisi menuju cloud adalah memiliki
kemampuan untuk berpindah dari sekedar optimalisasi infrastruktur menuju
optimalisasi layanan. Virtualisasi server memungkinkan provisioning dan
pengerahan kemampuan baru yang cepat agar perusahaan dapat merespon,
berinovasi dan melakukan penetrasi pasar secara lebih cepat.
Untuk dapat mewujudkan hal ini sepenuhnya, pastikan lingkungan cloud
Anda yang baru dapat dengan efisien ditingkatkan kemampuannya di seluruh
penjuru infrastruktur, sehingga pada akhirnya nanti Anda tidak akan
menambah kompleksitas pada lingkungan cloud.
Pengadopsi awal cloud telah menyadari bahwa caranya adalah dengan
menerapkan unified architecture, karena dapat memberikan fleksibilitas
yang elastis dan perpindahan data yang transparan untuk mendukung
layanan secara non-stop dan otomatisasi layanan.
5. Fokus terhadap inovasi, bukan maintenance
Cloud computing memberikan kemampuan kepada TI untuk mentransformasi
perusahaan dari organisasi yang fokus terhadap maintenance menjadi
organisasi yang berinovasi. Lingkungancloud memungkinkan TI untuk
mengimplementasikan layanan lebih cepat, mengotomasi banyak rutinitas
maintenance dan bahkan menghadirkan self-service untuk para pengguna,
dengan begitu dapat meluangkan waktu bagi administrator TI untuk
tugas-tugas yang lebih strategis.
BAB III
KESIMPULAN
Komputasi awan (Cloud Computing) adalah dimana informasi secara
permanen tersimpan di server internet dan tersimpan secara sementara
dikomputer pengguna atau klien.
Cloud Computing sendiri merupakan sebuah mekanisme dimana kemampuan
teknologi informasi disediakan bukan sebagai produk, melainkan sebagai
layanan berbasis internet yang memungkinkan kita “ menyewa “ sumber daya
teknologi informasi melalui internet dan memanfaatkan sesuai kebutuhan
kita.
Cloud Computing merupakan evolusi dari virtualization, service oriented
architecture, autonomic dan utility computing. Cloud Computing juga
sebuah jarkom baru diabad millenium yang lahir untuk mempersentasikan
semua hal, sebuah konsep baru yang merubah mekanisme bagaimana
mengembangkan sistem yang dilakukan.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
SUMBER:
http://www.terra.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=381&Itemid=2
http://husnimuhammad.blogspot.com/2013/07/implementasi-cloud-computing-di.html
http://anekaduniait.blogspot.com/2013/04/apa-sih-cloud-computing.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar