KERATON KAIBON
I.NARASI:
Kompleks Keraton Kaibon yang terletak di kampung Kroya merupakan keraton tempat kediaman Ibu Ratu Aisyah, Ibunda Sultan Syafruddin. Pada tahun 1832 Keraton Kaibon dibongkar oleh pemerintah Hindia-Belanda yang hanya menyisakan pondasi, tembok dan gapuranya saja. Keraton ini pada awalnya dikelilingi air. Di sebelah utara ada 2 kamar ibu yang lantainya terbuat dari bilah papan dan bagian bawahnya ada genangan air yang membuat ruangan itu menjadi sejuk. Yang menarik dari bangunan keraton ini terdapat beberapa gaya arsitektur, antara lain arsitektur Hindu, Budha dan dan relief yang membuat bangunan ini bergaya Eropa dan China dan di adanya bangunan Masjid yang ada di dalam keraton.
II.KOMENTAR
a.Menurut saya, bangunan Keraton Kaibon itu mempunyai banyak unsur pada desaign/ model Keraton tersebut. Bangunan Keraton Kaibon tersebut merupakan salah satu peninggalan sejarah yang ada di Indonesia. Namun, pada tahun 1832 pemerintah Hindia-Belanda membongkar bangunan Keraton Kaibon tersebut. Hingga pada akhirnya bangunan Keraton Kaibon sekarang ini sudah tidak seperti keraton lagi (tinggal kerangka).
b.Corak Hindu dan Budha membuat bangunan Keraton Kaibon tersebut bergaya Eropa dan China dengan adanya bangnan Masjid yang ada di dalam Keraton Kaibon tersebut.
III.KRITIK dan SARAN
a.Kritik: Seharusnya sisa bangunan Keraton Kaibon tersebut tersebut dirawat lebih optimal lagi agar sisa dari bangunan Keraton Kaibon tidak rusak terlalu parah meskipun sudah dimasukkan ke benda cagar budaya dan dilindungi oleh UU RI No. 5 Tahun 1992 tentang benda cagar budaya.
b.Saran: Saran saya adalah kita sebagai WNI harus bisa menjaga warisan budaya NKRI agar tidak diambil oleh bangsa/ negara lain.
Klik Disini untuk Melihat Video
Klik Disini untuk Melihat Video
Tidak ada komentar:
Posting Komentar