JEMBATAN RANTAI
I.NARASI
Jembatan Rantai dibangun di atas sungai atau anal lama Kota Banten yang terletak 300 meter sebelah utara Keraton Surosuwon. Berfungsi sebagai tol perpajakan bagi setiap kapal kecil atau perahu pengangkat barang dagangan pedagang asing yang memasuki kota Kerajaan. Jembatan rantai dibangun dari bata dan karang serta diduga memakai tiang besi dan papan untuk fungsi penyeberangan dan kerekan rantai yang memiliki fungsi ganda bila ada lalu lalang kapal kecil. Jembatan bisa dibuka dan apabila tidak ada kapal masuk jembatan akan ditutup sehingga berfungsi sebagai sarana penyebrangan orang dan kendaraan darat. Saat ini Jembatan Rantai sudah tidak dipergunakan lagi bagian tengahnya sudah hancur, sungai yang mengalir di bagian bawahnya pun sudah dijadikan kebun sayuran yang banyak berserakan sampah dan yang tersisa kini adalah batu pondasinya yang masih menempel pada tepian sungai.
II.KOMENTAR
a.Jembatan Rantai tersebut dulunya mungkin kurang dirawat, hingga pada akhirnya jembatan itu sekarang tidak utuh lagi.
b.Meskipun Jembatan Rantai tersebut sudah tidak utuh dan bagus seperti dulu, alangkah baiknya kita merawat peninggalan sejarah- sejarah penting yang ada di Indonesia.
III.KRITIK dan SARAN
a.Kritik: Seharusnya sebagai warga negara yang baik, bangunan- bangunan bersejarah yang ada di Indonesia dirawat dengan baik. Agar ciri khas seni budayanya masih terlihat.
b.Saran: Saran saya, di dalam kehidupan yang modern ini kita tidak boleh melupakan peninggalan bersejarah Indonesia. Karena pada dasarnya sejarah itu akan turun temurun diwariskan.