Dalam bidang maupun industri IT, istilah cloud computing sering
digunakan sebagai pemanfaatan komputasi, baik itu hardware ataupun software. Secara
umum, definisi cloud computing (komputasi awan) merupakan gabungan
pemanfaatan teknologi komputer (komputasi) dalam suatu jaringan dengan
pengembangan berbasis internet (awan) yang mempunyai fungsi untuk menjalankan
program atau aplikasi melalui komputer – komputer yang terkoneksi pada waktu
yang sama, tetapi tak semua yang terkonekasi melalui internet menggunakan cloud
computing.
“ Internet bisa dianggap awan besar. Awan berisi komputer
yang semuanya saling tersambung. Dari situlah berasal istilah 'cloud'. Jadi
semuanya disambungkan ke 'cloud', atau awan itu.“ (Stevan Greve).
Apa Cloud Computing itu? pasti
banyak dari para pembaca yang sudah sering dengar kata tersebut, atau
jika belum pernah dengar, mungkin pernah dengar istilah dalam bahasa
Indonesia-nya, yaitu “Komputasi Awan”. Ada banyak sudut pandang untuk menjelaskan apa itu Cloud Computing, Wikipedia sendiri menjelaskan Cloud Computing.
Mungkin bagi orang awam, ketika baca penjelasan tersebut masih belum
jelas. Untuk itu, saya akan coba menjelaskan-nya dengan bahasa yang
lebih mudah dengan analogi dibawah ini.
Tentu kita semua adalah para pemakai listrik dalam
kehidupan sehari-hari. Untuk bisa menikmati listrik, kita tidak perlu
mendirikan infrastruktur pembangkit listrik sendiri kan? yang perlu kita
lakukan adalah mendaftar ke PLN, dan kita tinggal bayar biaya listrik
berdasarkan jumlah penggunaan kita tiap bulan. Saat kita butuh daya
tambahan karena suatu tujuan khusus (misal-nya kita ada acara nikahan),
kita tinggal bilang ke PLN untuk tambah daya, dan suatu saat nanti
ketika ingin turun daya lagi, kita tinggal bilang juga ke PLN. Bisa
dikatakan penambahan daya listrik ini sifat-nya ELASTIS dan (harus-nya) bisa dilakukan segera.
Ketika memakai layanan listrik dari PLN, kita tidak
perlu pusing untuk memikirkan bagaimana PLN memenuhi kebutuhan listrik
kita, bagaimana ketika mereka ada kerusakan alat, bagaimana proses
perawatan alat-alat tersebut, dsb. Inti-nya kita cukup tahu bahwa kita
bisa menikmati listrik dan berkewajiban membayar biaya tersebut tiap
bulan, sedangkan PLN sendiri berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan kita
berdasarkan level layanan mereka.
Nah, analogi PLN diatas, adalah sedikit gambaran Cloud Computing, dimana Cloud Computing
ini bertugas untuk memberikan layanan dan kita adalah user/pemakai dari
layanan tersebut. Kita tidak perlu pusing memikirkan bagaimana mereka
(penyedia layananan Cloud Computing) menyedikan layanan
tersebut, yang penting mereka bisa memberikan standar layanan sesuai
dengan apa yang kita butuhkan. Untuk biaya layanan kita tinggal bayar
berdasarkan pemakaian. Saat kita butuh tambahan layanan, kita bisa
meminta segera penambahan layanan tersebut, dan juga sebalik-nya (ELASTIS).
Berdasarkan jenis layanan-nya, Cloud Computing dibagi menjadi berikut ini:
-
Software as a Service (SaaS)
-
Platform as a Service (PaaS)
-
Infrastructure as a Service (IaaS)
Dibawah ini kita bahas, masing-masing jenis layanan diatas:
-
Software as a Service (SaaS) adalah layanan dari Cloud Computing dimana kita tinggal memakai software (perangkat lunak) yang telah disediakan. Kita cukup tahu bahwa perangkat lunak bisa berjalan dan bisa digunakan dengan baik. Contoh: layanan email publik (Gmail, YahooMail, Hotmail, dsb), social network (Facebook, Twitter, dsb) instant messaging (YahooMessenger, Skype, GTalk, dsb) dan masih banyak lagi yang lain. Dalam perkembangan-nya, banyak perangkat lunak yang dulu hanya kita bisa nikmati dengan menginstall aplikasi tersebut di komputer kita (on-premise) mulai bisa kita nikmati lewat Cloud Computing. Keuntungan-nya, kita tidak perlu membeli lisensi dan tinggal terkoneksi ke internet untuk memakai-nya. Contoh: Microsoft Office yang sekarang kita bisa nikmati lewat Office 365, Adobe Suite yang bisa kita nikmati lewat Adobe Creative Cloud, dsb.
-
Platform as a Service (PaaS) adalah layanan dari Cloud Computing dimana kita menyewa “rumah” berikut lingkungan-nya (sistem operasi, network, databbase engine, framework aplikasi, dll), untuk menjalankan aplikasi yang kita buat. Kita tidak perlu pusing untuk menyiapkan “rumah” dan memelihara “rumah” tersebut. Yang penting aplikasi yang kita buat bisa berjalan dengan baik di “rumah” tersebut. Untuk pemeliharaan “rumah” ini menjadi tanggung jawab dari penyedia layanan. Sebagai analogi, misal-nya kita sewa kamar hotel, kita tinggal tidur di kamar yang sudah kita sewa, tanpa peduli bagaimana “perawatan” dari kamar dan lingkungan-nya. Yang penting, kita bisa nyaman tinggal di kamar itu, jika suatu saat kita dibuat tidak nyaman, tinggal cabut dan pindah ke hotel lain yang lebih bagus layanan-nya. Contoh penyedia layanan PaaS ini adalah: Amazon Web Service, Windows Azure, bahkan tradisional hosting-pun merupakan contoh dari PaaS. Keuntungan dari PaaS adalah kita sebagai pengembang bisa fokus pada aplikasi yang kita buat, tidak perlu memikirkan operasional dari “rumah” untuk aplikasi yang kita buat.
-
Infrastructure as a Service (IaaS) adalah layanan dari Cloud Computing dimana kita bisa “menyewa” infrastruktur IT (komputasi, storage, memory, network dsb). Kita bisa definisikan berapa besar-nya unit komputasi (CPU), penyimpanan data (storage) , memory (RAM), bandwith, dan konfigurasi lain-nya yang akan kita sewa. Mudah-nya, IaaS ini adalah menyewa komputer virtual yang masih kosong, dimana setelah komputer ini disewa kita bisa menggunakan-nya terserah dari kebutuhan kita. Kita bisa install sistem operasi dan aplikasi apapun diatas-nya. Contoh penyedia layanan IaaS ini adalah: Amazon EC2, Windows Azure (soon), TelkomCloud, BizNetCloud, dsb. Keuntungan dari IaaS ini adalah kita tidak perlu membeli komputer fisik, dan konfigurasi komputer virtual tersebut bisa kita rubah (scale up/scale down) dengan mudah. Sebagai contoh, saat komputer virtual tersebut sudah kelebihan beban, kita bisa tambahkan CPU, RAM, Storage dsb dengan segera.
B. SYARAT CLOUD COMPUTING
Untuk memastikan sebuah layanan sudah fokus pada sistem Cloud
Computing maka ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar layanan yang
ada di Internet dikatakan sebagai layanan Cloud Computing, yaitu :
1.
Layanan bersifat "On Demand", pengguna dapat
berlangganan hanya yang dia butuhkan saja, dan membayar hanya untuk yang mereka
gunakan saja. Misalkan sebuah sebuah internet service provider menyediakan 5
macam pilihan atau paket-paket internet dan user hanya mengambil 1 paket
internet maka user hanya membayar paket yang diambil saja.
2.
Layanan bersifat elastis/scalable, di mana pengguna
bisa menambah atau mengurangi jenis dan kapasitas layanan yang dia inginkan
kapan saja dan sistem selalu bisa mengakomodasi perubahan tersebut. Misalkan
user berlangganan internet pada yang bandwidthnya 512 Kb/s lalu ingin
menambahkan kecepatannya menjadi 1Mb/s kemudian user menelpon costumer service
meminta untuk penambahan bandwitch lalu customer service merespon dengan
mengubah bandwidth menjadi 1Mb/s.
3.
Layanan sepenuhnya dikelola oleh penyedia/provider,
yang dibutuhkan oleh pengguna hanyalah komputer personal/notebook ditambah
koneksi internet.
4.
Sumber Daya Terkelompok ( Resource pooling )
Penyedia layanan Cloud Computing
memberikan layanan melalui sumber daya yang dikelompokkan di satu atau berbagai
lokasi data center yang terdiri dari sejumlah server dengan mekanisme multi-tenant. Mekanisme multi-tenant ini
memungkinkan sejumlah sumber daya komputasi digunakan secara bersama-sama oleh
sejumlah user, dimana sumber daya tersebut baik yang berbetuk fisik
atau virtual, dapat dialokasikan secara dinamis untuk kebutuhan pengguna /
pelanggan sesuai permintaan. Dengan demikian pelanggan tidak perlu tahu
bagaimana dan darimana permintaan akan sumber daya komputasinya terpenuhi oleh
penyedia layanan yang ada di Cloud Computing. Yang penting setiap permintaan
dapat dipenuhi. Sumber daya komputasi ini meliputi media penyimpanan, memory, processor, pita
jaringan dan mesin virtual.
5.
Akses Pita Lebar
Layanan yang terhubung melalui
jaringan pita lebar, terutama dapat diakses secara memadai memalui jaringan
internet. Baik menggunakan thin client, thick client, ataupun media
lain seperti smartphone.
6.
Layanan yang terukur. ( Measured Service )
Sumber daya cloud yang tersedia harus
dapat diatur dan dioptimasi penggunaannya, dengan suatu sistem pengukuran yang
dapat mengukur penggunaan dari setiap sumber daya komputasi yang digunakan
(penyimpanan, memory, processor, lebar pita, aktivitas user, dan lainnya).
Dengan demikian, jumlah sumber daya yang digunakan dapat secara transparan
diukur yang akan menjadi dasar bagi user untuk membayar biaya penggunaan
layanan.
C. JENIS CLOUD COMPUTING
3 Jenis Layanan Cloud Computing
1. Software
as a Service yaitu SaaS ini merupakan layanan Cloud Computing yang
paling dahulu populer. Software as a Service ini merupakan evolusi lebih
lanjut dari konsep ASP (Application Service Provider). Sesuai namanya,
SaaS memberikan kemudahan bagi pengguna untuk bisa memanfaatkan
sumberdaya perangkat lunak dengan cara berlangganan. Sehingga tidak
perlu mengeluarkan investasi baik untuk in house development ataupun
pembelian lisensi. Dengan cara berlangganan via web, pengguna dapat
langsung menggunakan berbagai fitur yang disediakan oleh penyedia
layanan.
2. Platform
as a Service (PaaS) yaitu Seperti namanya, PaaS adalah layanan yang
menyediakan modul-modul siap pakai yang dapat digunakan untuk
mengembangkan sebuah aplikasi, yang tentu saja hanya bisa berjalan
diatas platform tersebut. Seperti juga layanan SaaS, pengguna PaaS tidak
memiliki kendali terhadap sumber daya komputasi dasar seperti memory,
media penyimpanan, processing power dan lain-lain, yang semuanya diatur
oleh provider layanan ini. Pionir di area ini adalah Google AppEngine,
yang menyediakan berbagai tools untuk mengembangkan aplikasi di atas
platform Google, dengan menggunakan bahasa pemrograman Phyton dan Django
3. Infrastructure
as a Service (IaaS) yaitu IaaS terletak satu level lebih rendah
dibanding PaaS. Ini adalah sebuah layanan yang “menyewakan” sumberdaya
teknologi informasi dasar, yang meliputi media penyimpanan, processing
power, memory, sistem operasi, kapasitas jaringan dan lain-lain, yang
dapat digunakan oleh penyewa untuk menjalankan aplikasi yang
dimilikinya. Model bisnisnya mirip dengan penyedia data center yang
menyewakan ruangan untuk co-location, tapi ini lebih ke level mikronya.
Penyewa tidak perlu tahu, dengan mesin apa dan bagaimana caranya
penyedia layanan menyediakan layanan IaaS. Yang penting, permintaan
mereka atas sumberdaya dasar teknologi informasi itu dapat dipenuhi.
Perbedaan mendasar dengan layanan data center saat ini adalah IaaS
memungkinkan pelanggan melakukan penambahan/pengurangan kapasitas secara
fleksibel dan otomatis.
D. KEUNGGULAN & KELEMAHAN CLOUD COMPUTING
D. KEUNGGULAN & KELEMAHAN CLOUD COMPUTING
Keunggulan
(1) Keuntungan bagi para pelaku bisnis adalah
minimalisasi biaya investasi infrastruktur publik sehingga bisnis bisa lebih
terfokus pada aspek fungsionalitasnya,
(2) Bagi application
developer, layanan PaaS memungkinkan pengembangan dan implementasi aplikasi
dengan cepat sehingga meningkatkan produktivitas,
(3)
Bagi para praktisi yang bergerak di industri TI, hal ini berarti terbukanya
pasar baru bagi industri jasa pengembangan teknologi informasi,
(4) Bagi
pebisnis di bidang infrastruktur, hal ini merupakan peluang yang besar karena
dengan meningkatnya penggunaan layanan SaaS ini akan meningkatkan penggunaaan bandwidth internet,
(5)
Integrasi aplikasi dengan berbagai perangkat
Kekurangan
(1) service level,
artinya kemungkinan service performance yang kurang konsisten dari provider.
Inkonsistensi cloud provider ini meliputi, data protection dan data recovery
(2) privacy, yang berarti adanya resiko data user akan
diakses oleh orang lain karena hosting dilakukan secara bersama-sama
(3) compliance, yang mengacu pada resiko adanya
penyimpangan level compliance dari provider terhadap
regulasi yang diterapkan olehuser
(4) data ownership mengacu pada resiko kehilangan
kepemilikan data begitu data disimpan dalam cloud,
(5) data
mobility, yang mengacu pada kemungkinan share data antarcloud service dan
cara memperoleh kembali data jika suatu saat usermelakukan proses
terminasi terhadap layanan cloud Computing.
E. MANFAAT CLOUD COMPUTING
Manfaat Cloud Computing Serta Penerapan Dalam Kehidupan
Sehari – hari
Setelah penjabaran definisi singkat diatas tentu penggunaan teknologi
dengan sistem cloud cukup memudahkan pengguna selain dalam hal efisiensi data,
juga penghematan biaya. Berikut manfaat manfaat yang dapat dipetik lewat
teknologi berbasis sistem cloud.
1. Semua Data
Tersimpan di Server Secara Terpusat
Salah satu keunggulan teknologi cloud adalah memungkinkan
pengguna untuk menyimpan data secara terpusat di satu server berdasarkan
layanan yang disediakan oleh penyedia layanan Cloud Computing itu sendiri.
Selain itu, pengguna juga tak perlu repot repot lagi menyediakan infrastruktur
seperti data center, media penyimpanan/storage dll karena semua telah tersedia
secara virtual.
2. Keamanan Data
Keamanan data pengguna dapat disimpan dengan aman lewat
server yang disediakan oleh penyedia layanan Cloud Computing seperti jaminan
platform teknologi, jaminan ISO, data pribadi, dll.
3. Fleksibilitas dan Skalabilitas yang
Tinggi
Teknologi Cloud menawarkan fleksibilitas dengan kemudahan
data akses, kapan dan dimanapun kita berada dengan catatan bahwa pengguna
(user) terkoneksi dengan internet. Selain itu, pengguna dapat dengan mudah
meningkatkan atau mengurangi kapasitas penyimpanan data tanpa perlu membeli
peralatan tambahan seperti hardisk. Bahkan salah satu praktisi IT kenamaan
dunia, mendiang Steve Jobs mengatakan bahwa membeli memori fisik untuk
menyimpan data seperti hardisk merupakan hal yang percuma jika kita dapat
menyimpan nya secara virtual/melalui internet.
4. Investasi Jangka Panjang
Penghematan biaya akan pembelian inventaris seperti
infrastruktur, hardisk, dll akan berkurang dikarenakan pengguna akan dikenakan
biaya kompensasi rutin per bulan sesuai dengan paket layanan yang telah
disepakati dengan penyedia layanan Cloud Computing. Biaya royalti atas lisensi
software juga bisa dikurangi karena semua telah dijalankan lewat komputasi
berbasis Cloud.
Kelemahan Cloud Computing
F. PRINSIP KERJA CLOUD COMPUTING
Prinsip kerja cloud computing itu berawal dari prinsip
fleksibelitas yang di mana user (pengguna) lebih di manjakan dengan berbagai
kemudahan dalam penggunaan komputer. Jadi prinsip ini mengutamakan
internet sebagai alat untuk mempermudah pengguna komputer. Proses kerja cloud
computing menggunakan internet sebagai sistem utama sebagai pengolah atau
aplikasi. Semua data atau perintah yang dikirimkan akan di simpan atau diolah
di dalam internet. Selain itu juga cloud computing menggunakan prinsip
on-demand (saat itu juga) prinsip ini juga membuat cloud computing dapat di
gunakan kapan saja dan dimana saja.
G. CARA KERJA CLOUD COMPUTING
Sistem kerja cloud computing secara sederhana yakni ketika kita membuka internet apa yang dilihat oleh pengguna adalah perangkat lunak yang menyajikan interface bagi pengguna dari webserver.Perangkat lunak tersebut berfungsi mengumpulkan perintah-perintah atau instruksi dari pengguna seperti mengklik, mengetik, mengupload dan lain-lain.
Perintah-perintah ini kemudian dilanjutkan ke server
aplikasi. Kemudian informasi tersebut disimpan dan dilanjutkan dari database
server atau file server dan disajikan dengan halaman yang telah diperbaharui. Sehingga
pengguna akan mendapatkan manfaat menggunakan perangkat keras dan perangkat
lunak dari komputer seperti mengirim e-mail dan sebagainya
H. KARAKTERISTIK CLOUD COMPUTING
-Agility (kecepatan) adalah perkembangan user
untuk dengan cepat dan murah untuk kemajuan teknologi dan infrastruktur.
-Cost (biaya): mengurangi biaya atau modal.
-Device and location independence (alat dan
kebebasan lokasi/tempat): memungkinkan pengguna untuk mengakses suatu sistem
menggunakan sebuah web browser tanpa melihat lokasi, Multi-tenancy (Sewa
menyewa besar), memperbolehkan pengguna berbagi sumber dan biaya melampaui
sebuah kelompok pengguna.
I. CONTOH & ANALOGI
Contoh cloud computing
adalah Yahoo email atau Gmail. Anda tidak perlu software atau server untuk
menggunakannya. Semua konsumen hanya perlu koneksi internet dan mereka dapat
mulai mengirimkan email. Software manajemen email dan serber semuanya ada di
cloud (internet) dan secara total dikelola oleh provider seperti Yahoo, Google,
etc. Konsumen hanya perlu menggunakan software itu sendiri dan menikmati
manfaatnya.
Analoginya adalah, "Jika and membutuhkan susu, kenapa
membeli sapi?" Yang semua pengguna butuhkan adalah manfaat menggunakan
software atau hardware seperti mengirim email dll. Hanya untuk mendapatkan
manfaat ini (susu) mengapa konsumen harus membeli sapi (software/hardware)
Beberapa
pertimbangan lain yang menjadi resiko Cloud Computing adalah:
-
Ketidakpastian kemampuan penegakan kebijakan keamanan pada provider
- Kurang
memadainya pelatihan dan audit TI
- Patut dipertanyakan
kendali akses istimewa pada situs provider
-
Ketidakpastian kemampuan untuk memulihkan data
- Kedekatan
data pelanggan lain sehingga kemungkinan tertukar
-
Ketidakpastian kemampuan untuk mengaudit operator
-
Ketidakpastian keberlanjutan keberadaan provider
-
Ketidakpastian kepatuhan provider terhadap peraturan.
sumber :
- https://green4zone.wordpress.com/2013/11/22/jurnal-cloud-computing-2/
- http://chip.co.id/chipversity/general/6661/sistem_kerja_manfaat_komputasi_awan
- https://artabowillmore.wordpress.com/pkmcp/
- http://pusatteknologi.com/pengertian-manfaat-cara-kerja-dan-contoh-cloud-computing.html
- http://www.cloudindonesia.or.id/apa-itu-cloud-computing.html
sumber :
- https://green4zone.wordpress.com/2013/11/22/jurnal-cloud-computing-2/
- http://chip.co.id/chipversity/general/6661/sistem_kerja_manfaat_komputasi_awan
- https://artabowillmore.wordpress.com/pkmcp/
- http://pusatteknologi.com/pengertian-manfaat-cara-kerja-dan-contoh-cloud-computing.html
- http://www.cloudindonesia.or.id/apa-itu-cloud-computing.html